Michael Jackson (MJ) memang merupakan sosok yang fenomenal. Segala yang ada pada dirinya adalah unik. Bahkan, apa yang telah dia tampilkan, sampai dengan saat ini belum disamai oleh artis atau penyanyi mana pun. Mulai dari tarian Moon Walk , sarung tangan putih, sampai dengan masker penutup hidung yang sering dipakai, merupakan hasil kreasi pribadi "Sang Raja Pop" itu, yang kemudian sangat mencirikan dirinya.
Kelebihan seorang MJ tersebut, ditunjang oleh lagu-lagunya yang selalu meraup sukses dan merajai pasar industri musik internasional. Tengok saja albumnya yang dirilis pada 30 November 1982, berjudul Thriller. Dunia terbelalak oleh rekor perkiraan penjualan album tersebut yang mencapai 47 hingga 109 juta kopi. Sungguh jumlah yang sangat fantastis!
Menekuni dunia tarik suara sejak umur lima tahun, hingga akhirnya menjadi pop star, membuatnya menjadi pendulang uang. Terbukti, pada tahun 1988, dia membeli sebuah properti di kawasan Santa Barbara County, California, Amerika Serikat, yang kemudian dinamai Neverland. Dia membeli tempat seluas 2.800 hektare tersebut dari seorang pengusaha golf bernama William Bone, dengan estimasi harga US$ 16,5 juta hingga US$ 30 juta.
Pada tahun 2008, sebuah perusahaan perorangan yang berbasis di Los Angeles, yaitu Colony Capital, membeli hampir seluruh bagian tempat tersebut. Kakak kandung Janet Jackson ini terpaksa menggadaikan Neverland, karena terlilit utang sebesar US$ 24 juta. Namun demikian, tidak seluruh bagian dari Neverland yang dia jual. Walau hanya sebagian, mantan menantu Elvis Presley ini masih memiliki kepemilikan atas Neverland.
MJ tidak hanya memiliki Neverland. Akan tetapi, ayah tiga anak ini juga memiliki sebuah rumah yang sangat disayanginya, Ranco Antah Berantah. Pernah dia nyaris kehilangan rumah kesayangannya itu, sebelum akhirnya mendapat bantuan dari investor properti Thomas Barrack, dengan perjanjian kepemilikan bersama atas rumah tersebut.
Sejak kematiannya pada 25 Juni 2009 lalu, tempat yang menggambarkan baik dan buruknya seorang MJ itu, menurut rencana, akan dijadikan tempat wisata. Namun hingga kini, belum ada kepastian mengenai rencana tersebut. Tahun lalu, juru lelang telah mengosongkan semua perabotan yang terdapat di Neverland, termasuk sejumlah barang-barang berharga milik kakak La Toya Jackson ini.
Barang-barang berharga tersebut meliputi sarung tangan putih bertahtakan permata yang dikenakan MJ di Video Billie Jean, kaus kaki bertabur perhiasan, foto MJ mengenakan pakaian Ratu Elizabeth, mahkota bersepuh merah, serta lebih dari 2.000 barang, memorabilia sepanjang karier, dan pernak-pernik dari taman Neverland yang masih tersisa. Semuannya dilelang di Hotel Beverly Hilton, Los Angeles, April 2008 lalu.
Beberapa hari setelah MJ meninggal, keluarga mengajukan diri ke pengadilan untuk mengambil alih segala urusan mendiang "King of Pop" itu. Selain mengenai aset, mereka juga mengurus masalah hak asuh atas ketiga anak Jackson. Pihak keluarga berniat menguasai warisan keuangan, baik utang maupun aset penyanyi yang kala hidupnya sangat solider terhadap sesama itu.
Orangtua Jackson telah mengirim dokumen ke pengadilan, yang isinya menyatakan bahwa akan bertanggung jawab terhadap utang serta aset, yang kemungkinan jumlahnya cukup besar. Hakim yang mengurusi masalah ini, Mitchell Beckloff, belum memberi keputusan final. Beckloff hanya memutuskan, keluarga Jackson diberi hak mengambil alih barang-barang pribadi MJ yang sekarang dikuasai pihak ketiga yang tidak disebut namanya.
Sampai akhir hayatnya, MJ masih memiliki kekayaan yang jumlahnya cukup besar. Secara nominal, kekayaan terbesarnya adalah 50 persen saham di Sony/ATV Music Publishing, selaku pemilik hak cipta sekitar 750.000 lagu, termasuk lagu-lagu Beatles, Bob Dylan, sampai Neil Diamond. Sumber di industri musik memperkirakan nilai aset tersebut sekitar US$ 1 miliar. Jumlah tersebut lebih besar dari utang yang ditinggalkan oleh MJ, yakni sebesar US$ 500 juta.
Sedianya, pada 13 Juli 2009 ini, Jackson berencana menggelar comeback besar-besaran di London. Konser yang pertama kali sejak tur terakhir 12 tahun lalu ini, dipromotori oleh AEG Live. Sejumlah 50 konser telah dipersiapkan dalam rangkaian tur tersebut. MJ akan mendapatkan bayaran US$ 50 juta atau sekitar Rp 516 miliar atas rencana tur itu.
Dengan meninggalnya Sang Mega Bintang, perusahaan rekaman Sony Music Entertainment kemungkinan besar akan menerbitkan versi-versi spesial dari album-album terlaris Jackson. Bahkan, tidak mustahil akan diterbitkan pula rekaman-rekaman langka. Dengan demikian, MJ akan meninggalkan lebih banyak harta lagi bagi ketiga anak dan keluarganya, yakni dari royalti penjualan lagu- lagu tersebut.
Sesuai dengan warisan yang ditandatangani MJ seminggu sebelum meninggal, aset-aset itu ditempatkan dalam penguasaan keluarga Michael Jackson, yang akhirnya diserahkan kepada tiga anaknya, ibunya (nenek ketiga anak Michael), dan sebuah yayasan yang belum diketahui namanya. Surat wasiat bertahun 2002 itu, mencantumkan pula nama jaksa Los Angeles, John Branca, dan eksekutif musik John McClain sebagai koeksekutif. [ISW/N-5]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar